Perbedaan Syair, Pantun Dan Analogi

    Syair bentuk puisi lama yang karanganya masih terikat dimana fokus utama adalah sajak dan irama, syair terdiri atas irama aaaa. Empat baris mempunyai makna yang sama. 

    Sedangkan pantun bentuk puisi lama, empat baris untuk satu bait dengan sajak ab-ab, memiliki sampiran dan barisan terdiri dari 8-12 suku kata. Pantun memiliki jenis pantun jenaka, kasih sayang, agama dan nasehat.


    Maka bisa diambil kesimpulan bawa perbedaan syair dan pantu adalah

    Sajak syair aaaa dan sajak pantun ab-ab

    Syair semua baris merupakan isi, jika pantun baris pertama dan kedua sampiran sedangkan baris ketiga dan keempat isi.

    Syair lebih fokus terhadap irama sedangkan pantun berisi nasehat

    Baca Juga : Pengertian Menganalogi, Ciri-Ciri, Contoh dan Jenis

    Jenis-jenis syair

    Syair panji berisi tentang peristiwa dan keadaan orang-orang yang ada dalam istama. Syair ini sebagai pelipur lara dengan tema penggambaran kisah dan terkadang ada unsur percintaan.

    Syair agama berisi tentang nasihat bijak atau ajaran agama. Tokoh yang pertama kali menulis syair ialah Hamzah Fansuri. Seperti syair nabi, syair sufi, syair nasehat dan syair ajaran islam.

    Syaiir romantis berisi tentang kasih sayang dan kisah-kisah percintaan seperti cerita rakyat atau hikayat.

    Syair sejarah memuat peristiwa, tempat atau tokoh bersejarah.

    Syair kiasan berisi tentang sindirian atau kejadian peristiwa tertentu. Menggunakan perandaian objek tertentu seperti hewan, bunga, atau buah. Syair ini biasa disebut dengan bunga-bungaan atau binatang.

    Ciri-ciri pantun

    Pantun memiliki ciri khas tersendiri, sebagai berikut:

    Empat baris tiap bait

    Rangkaian kalimat yang ada dalam satu paragraf utama terdapat prosa tetapi akrabnya dengan istilah bait. Bait berisi untaian kata-kata yang ada dalam satu gagasan dan memiliki ciri khas tersendiri dan tergantung jenis puisinya.Pada pantun barisan kata-kata dikenal dengan larik.

    Tiap baris terdapat 8-12 suku kata

    Tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin tetapi isinya padat, pantun awal mulanya disampaikan secara langsung dengan lisan tanpa ditulis-tulis. 

    Sampiran dan isi

    Keunikan pantun selain isinya padat memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar pantun disebut sampiran terdapat di baris satu dan dua. Isi terdapat di baris tiga dan empat.

    Berima ab-ab

    Sajak atau rima ialah kesamaan bunyi yang terkandung di dalam puisi. Jenis puisi lama kerap dikenal akan rima. Kesamaan rima ab-ab terdapat di bunyi baris pertama dengan ketiga, kedua dengan keempat.

    Ciri-Ciri Analogi

    Beberapa ciri-ciri analogi, diantaranya:

    Jelas tidak boleh persis sama

    Penjelasan tentang (B) untuk menjelaskan dan penyelesaian (A) ibarat bukan perumpamaan, ibarat ialah sebuah proses.

    Ibaratan adalah salah satunya, proses merancang bukan hanya satu.

    Imajinasi atau intuisi hasil ciptaan ibaratan

    Proses penalaran memiliki macam jumlah yang tidak terbatas. 

    Jenis-jenis analogi

    Beberapa jenis-jenis analogis, diantaranya:

    Analogi Induktif

    Fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Suatu metode yang bermanfaat untuk membuat kesimpulan yang dapat diterima didasarkan pada persamaan yang sudah terbukti dua barang khusus untuk dibandingkan.

    Analogi deklaratif

    Kegunaan cara ini karena ide-ide baru untuk menjadi dikenal dan bisa diterima apabila dihubungkan dengan hal yang sudah ada untuk diperlukan sinergitas antara warga negaranya dengan kepala negaranya. Metode menjelaskan sesuatu yang masih samar atau belum dikenal, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara hati dan akal sebagaimana kegiatan manusia.

    Cara menilai analogi

    Alat untuk mengukur kepercayaan dari analogi tersebut dapat diketahui dengan alat sebagai berikut:

    Banyak dikitnya peristiwa sejenis yang dianalogikan

    Peristiwa sejenis yang dianalogikan semakin besar, maka semakin besar pula taraf keterpercayaannya. Contoh jasa biro penerbangan digunakan oleh si A akan tetapi tidak memberikan pelayanan yang puas kepada si A, maka atas dasar analogi biro penerbangan yang sama si A menyarankan kepada temannya untuk tidak menggunakannya.

    Baca Juga