Pengertian Menganalogi, Ciri-Ciri, Contoh dan Jenis

    Analogi adalah persamaan diantara format yang menjadi dasar terjadinya bentuk lain atau pembentukan kata baru dari kata yang sudah ada. Seperti: siswa-siwi-mahasiswa-mahasiswi, dan karyawan-karyawati.

    Penyesuaian antara dua benda atau urusan yang berlainan kesepadanan antara format bahasa menjadi format lain, kesamaan dalam bentuk, susunan, atau fungsi, akan tetapi berbeda asal usulnya hingga tidak terdapat hubungan kekerabatan.


    Ciri-Ciri Paragraf Analogi

    - Membahas perbedaan dalam hal namun memiliki kesamaan.

    - Di akhir kalimat terdapat kalimat utama paragraf

    - Pola khusus dan umum terdapat di paragraf analogi

    - Pembandingan du hal secara bergantian

    - Kejadian, benda, keadaan atau proses termasuk kedalamhal yang biasa untuk dibanding-bandingkan

    - Persamaan oleh 2 hal yang sama terdapat pada kalimat penjelas paragraf

    Baca jugaPenentuan Gagasan Pokok

    Kesimpulan yang dimaksud sebagai penjelas dari ide awal yang dimaksud terdapat di kalimat utama yang terletak pada bagianakhir paragraf yang dimiliki paragraf analogi.

    Jenis-jenis analogi

    Deklaratif

    Analogi penjelas. Bertujuan untuk menerangkan atau menjelaskan atau menegaskan suatu benda yang belum dikenal oleh mayoritas benda yang sudah dikenalinya agar pihak lain mudah memahaminya.

    Argumentatif

    Analogi induktif. Memberikan tekanan kepada persamaan dan ciri yang diperoleh suatu benda untuk dimiliki benda lainnya. Persamaan lainnya sebagian besar dimiliki oleh keduanya. Analogi ini memiliki pola seperti paragraf induktif, yaitu khusus ke umum.

    Pinjaman

    Digunakan untuk perbedaan dan persamaan yang ada nyatanya, untuk dijadikan analogi utamanya, yang lainnya hanya meminjam.

    Susunan

    Susunan yang realitas terhadap suatu pengertian.

    Palsu

    Perumpamaan atau istilah yang tidak ada hubungannya dengan gagasan awal tersebut. Walau sebuah analogi untuk gagasan terlihat benar.

    Pincang

    Analogi yang keliru, kekeliruannya masih diterima, walau sulit untuk dibuktikan. Sering terjadi setelah membuat sebuah persamaan yang kurang tepat.

    - Tujuan analogi

    - Dual yang berbeda dijadikan persamaan

    - Memecahkan suatu permasalahan 

    - Mengklasifikasikan

    - Hal yang sulit dibuat sederhana agar mudah dipahami bagi orang awam

    Contoh analogi

    Beberapa contoh analogi diantara lain:

    Contoh analogi 1:

    Riki termasuk anak yang penakut sikapnya menjadi bahan ejekan teman-temannya. Ia selalu mengikuti apa kata orang lain seperti kata bijak “bagai kerbau dicocok hidung”. Sehingga sulit untuk berkembang karena hanya bisa terdiam saja sama halnya si kerbau yang hanya diam ketika batang hidungnya dicocok untuk melalukan apa yang dibutuhkan tuannya.

    Contoh analogi 2:

    Buku dan kertas digunakan untuk belajar seperti pedang berkepala dua. Hutan gundul dan pemanasan global disebabkan oleh penggunaan kertas yang terlalu banyak. Orang tidak bisa belajar dengan baik jika tidak ada kertas apalagi yang memiliki tingkat ekonomi rendah serba salah dalam mengambil keputusan saat menggunakan pedang berkepala dua yang dapat menyerang dari dua arah yang berlawanan.

    Contoh analogi 3:

    Penambahan tindak kejahatan korupsi di Indonesia tumbuh begitu pesat. Banyak tersangka lain yang menghebohkan dunia perpolitikan Indomesia. Seperti pepatah mati satu tumbuh seribu. Keadaan tindak korupsi di negara ini tumbuh pesat dapat merugikan orang banyak.

    Contoh analogi 4:

    Butuh ketelitian ketika mempelajari beberapa bab tertentu yang dibutuhkn tingkat ketelitian yang tinggi dalam belajar matematika. Di dalam tumpukan jerami adalah hal yang susah bukankah mustahil jika dilaksanakan dengan penuh konsentrasi dan semangat.

    Contoh analogi 5:

    Monyet merawat anaknya mirip dengan manusia merawat anaknya. Menyusui anaknya dan tentunya juga menggendong anaknya penuh belas kasih. Monyet juga menjaga anaknya dari marabahaya seperti ibu kita yang menjaga kita. 

    Baca Juga