Penjelasan Mengenai Pemograman Berorientasi Objek

    Pemrograman Berorientasi Objek juga lebih dikenal dengan OOP tahu dalam bahasa Inggris adalah Object Oriented Programming. 

    Pemrograman berorientasi objek merupakan sebuah pola dalam pemrograman yang menyelesaikan masalah program dengan cara menyediakan berbagai objek yang terdiri dari beberapa atribut dan metode.

    Yang kemudian akan saling berkaitan serta disusun kedalam satu kelompok atau yang disebut dengan class. Nantinya berbagai objek tersebut akan saling berinteraksi untuk menyelesaikan rumitnya masalah program.

    Konsep di atas mungkin lebih sulit jika tidak melihat contohnya secara langsung dalam kehidupan nyata. Gambarannya yaitu pada saat Anda duduk di bangku sekolah.

    Anda tentu akan ditempatkan di dalam satu kelas, di mana kelas tersebut terdapat beberapa siswa yang sama dengan Anda.

    Baca juga : Pengertian dan Berbagai Fungsi Internet

    Dari situ kita dapat menyimpulkan bahwa kelas tersebut sama dengan class yang akan digunakan dalam OOP serta siswa yang berada dalam kelas tersebut serupa dengan berbagai objek yang ada di dalam class itu juga.

    Supaya lebih jelas kalian harus memahami konsep dasar pemrograman berorientasi objek, yaitu:

    1. Class (kelas)

    Class adalah penggambaran satu set objek yang mempunyai atribut yang serupa. Class mirip dengan tipe data pada pemrograman non-objek. 

    Namun lebih komprehensif sebab ada struktur dan karakteristiknya sekaligus. Class yang baru bisa dibentuk lebih spesifik dari Class pada umumnya. 

    Class ini adalah jantung dalam pemrograman berorientasi objek.

    2. Object (Objek)

    Object adalah teknik pada saat menyelesaikan masalah yang sering muncul ketika mengembangkan perangkat lunak.

    Teknik yang satu ini adalah teknik yang cukup efektif dalam menemukan cara yang sesuai ketika membangun sistem dan menjadi metode yang paling sering digunakan oleh para pengembang perangkat lunak.

    Orientasi Object adalah suatu teknik pemodelan sistem riil yang berbasis Object. Object ini merupakan suatu entitas yang dipunyai atribut, karakter dan terkadang disertai dengan kondisi.

    Object inilah yang akan mempresentasikan sesuai kenyataan seperti siswa, kemudian mempresentasikan ke dalam bentuk konsep layaknya merek dagang, hingga bisa menyatakan visualisasi seperti font.

    3. Obstraction (abstraksi)

    Kemampuan untuk fokus pada pusat permasalahan disebabkan oleh kemampuan suatu program guna melewati aspek informasi yang diolah merupakan 

    Masing-masing objek yang ada di dalam sistem melayani beragam model dari pelaku abstrak yang bisa melakukan kerja, perubahan dan laporan serta berkomunikasi dengan objek lain yang ada di dalam sistem.

    Hal tersebut dilakukan tanpa perlu menampakan kelebihan yang diterapkan.

    4. Enkapsulasi (pembungkus)

    Enkapsulasi adalah penggabungan antara beberapa perilaku spesifik serta beberapa potongan informasi  yang bekerja pada informasi tersebut.

    Setelah itu mengemasnya menjadi sesuatu yang disebut dengan objek. Enkapsulasi atau pembungkus merupakan suatu proses memastikan pengguna pada sebuah objek. 

    Proses tersebut yang tidak dapat menggantikan keadaan dari sebuah objek dengan metode yang tidak sesuai dengan prosedur.

    Itu berarti hanya terdapat metode atau cara yang tersedia di dalam objek tersebut yang diberikan izin guna mengakses situasi yang diinginkan.

    Tiap-tiap objek mengakses interface yang mengatakan bagaimana objek mampu berinteraksi satu sama lain. Objek yang lain tidak akan mengetahui terserah pada representasi dalam objek tersebut.

    5. Polimorfisme

    Polimorfisme ini adalah sebuah fungsionalitas yang dilibatkan dengan beragam cara yang tidak sama. Terhadap suatu program berorientasi objek, sebuah pembuatan program bisa mempunyai beragam penerapan untuk sebagian fungsi tertentu.

    Demikianlah penjelasan mengenai pemrograman berorientasi objek. Semoga bermanfaat!

    Baca Juga